Senin, 01 Februari 2021

Efek Samping Sinovac

 Saat ini, tahap pengembangan vaksin COVID-19 tengah dilakukan. Efek samping vaksin COVID-19 pun masih terus dipantau untuk memastikan efektivitas dan keamanannya terhadap manusia. Apa saja efek samping yang dapat muncul?

Setiap obat, vaksin, maupun suplemen dapat menimbulkan efek samping. Efek samping yang muncul pun bisa bersifat ringan maupun berat. Karena masih dalam tahap pengembangan, belum ada riset yang membuktikan bahwa vaksin COVID-19 sepenuhnya aman.

Mengenal Beberapa Efek Samping Vaksin COVID-19 - Alodokter

Beberapa laporan bahkan menyebutkan bahwa vaksin COVID-19, seperti juga vaksin pada umumnya, berpotensi menimbulkan efek samping, meski efek samping yang muncul tergolong ringan dan tidak berbeda jauh dengan efek samping vaksin lainnya.

Perkembangan Vaksin COVID-19 di Indonesia

Hingga saat ini, vaksin COVID-19 masih terus dikembangkan dan diteliti oleh berbagai perusahaan farmasi dan lembaga kesehatan, terkait efektivitas dan keamanannya. Untuk mendapatkan izin edar, suatu vaksin harus melalui 3 fase uji klinis.

Di Indonesia sendiri, uji klinis fase III sedang dilakukan terhadap vaksin SINOVAC yang dikembangkan oleh Sinovac Life Science, Cina. Vaksin ini diuji coba melalui PT. Bio Farma dan melibatkan 1.620 sukarelawan. Penelitian terhadap vaksin ini tengah berlangsung dan direncanakan akan berakhir bulan Februari 2021 mendatang.

Tak hanya itu, Indonesia juga sedang mengembangkan vaksin yang diberi nama vaksin Merah Putih. Vaksin ini dikembangkan oleh Lembaga Biologi Molekular Eijkman yang tergabung dalam Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 di bawah koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Pengembangan vaksin ini diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2020 dan nantinya akan disebarkan ke masyarakat setelah melewati uji praklinis dan uji klinis.

Efek Samping Vaksin COVID-19

Sama seperti obat maupun vaksin lainnya, vaksin COVID-19 dapat memberi banyak manfaat, tapi juga diketahui dapat menimbulkan berbagai efek samping. Sejauh ini, beberapa laporan menyebutkan bahwa ada beberapa efek samping vaksin COVID-19 yang dapat muncul, di antaranya:

  • Demam ringan
  • Nyeri atau kemerahan di lokasi penyuntikan vaksin
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot dan sendi di sekitar area suntikan

Beberapa efek samping di atas merupakan efek samping ringan yang umumnya bisa sembuh dengan sendirinya. Munculnya efek samping tersebut sebenarnya menandakan bahwa tubuh penerima vaksin sedang membentuk kekebalan atau imunitas terhadap penyakit COVID-19.

Apabila Anda sedang mengikuti uji klinis vaksin COVID-19 dan mengalami efek samping setelah mendapatkan vaksin, berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Anda dapat lakukan untuk meringankan efek samping tersebut:

  • Mengonsumsi air putih lebih banyak dan makan teratur
  • Memberikan kompres dingin di bagian yang sakit
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol, sesuai anjuran dokter
  • Beristirahat yang cukup, yaitu dengan tidur sekitar 7–9 jam setiap malam

Walau jarang terjadi, pemberian vaksin, baik vaksin COVID-19 maupun vaksin lainnya, bisa menimbulkan efek samping yang lebih serius, seperti reaksi alergi berat atau anafilaktik. Reaksi tersebut dapat menyebabkan keluhan sesak napas, lemas, dan pingsan.

Apabila terjadi reaksi anafilaktik setelah mendapatkan vaksin COVID-19, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan.

Apakah Vaksin COVID-19 Sudah Bisa Digunakan?

Hingga saat ini, sebenarnya masih terlalu dini untuk menentukan efektivitas dan keamanan vaksin COVID-19. Tahap pengembangan vaksin maupun obat-obatan umumnya memakan waktu yang cukup lama, bahkan bisa hingga bertahun-tahun.

Hal ini dikarenakan pengembangan vaksin harus melewati beberapa tahapan uji klinis untuk memastikan apakah vaksin tersebut efektif dan aman digunakan pada manusia, sebelum akhirnya mendapatkan izin edar dari pemerintah.

Oleh karena itu, karena masih tergolong baru, vaksin COVID-19 masih terus diuji dan diteliti oleh pemerintah dan berbagai lembaga kesehatan sebelum dapat diberikan dan digunakan oleh masyarakat luas.

Namun, jika Anda mendapatkan vaksin COVID-19 dan merasakan efek samping setelahnya, segera konsultasikan ke dokter. Anda juga dapat melapor ke BPOM melalui Layanan Contact Center Halo BPOM dan aplikasi BPOM Mobile.

Pengembangan vaksin COVID-19 merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menekan angka kasus positif COVID-19 yang masih terus meningkat. Dengan adanya vaksin ini, diharapkan masyarakat Indonesia dapat terlindungi dari infeksi virus Corona. Vaksin lindungi diri dan negeri dari pandemi.

Ditinjau oleh : dr. Kevin Adrian

Selasa, 09 Juni 2015

Terkadang

Ini mungkin jalan karirku, banyak yang iri dan suka mojokin.

Minggu, 08 Maret 2015

Gejala kanker serviks

Kanker serviks atau kanker
leher rahim merupakan salah satu penyakit
mematikan yang menghantui para wanita. Anda
pun sebaiknya mengetahui penjelasan lebih lanjut
mengenai kanker serviks ini. Simak pengertian,
gejala, sebab, dan cara pengobatan kanker
serviks selengkapnya seperti yang dilansir dari
India Times (20/03) berikut ini.
Pengertian
Kanker servis merupakan kanker yang
berkembang dalam leher rahim wanita yang
disebabkan oleh infeksi human papilloma
virus (HPV). Sebagian besar tumor dan
kanker serviks berasal dari sel kelenjar, dimana
tumor kanker masih memiliki kesempatan untuk
bisa disembuhkan, sementara kanker serviks yang
menyebar bisa mengancam keselamatan jiwa
penderita.
Gejala
Awalnya gejala kanker serviks memang tidak
menunjukkan gejala tertentu, namun pada stadium
tertentu ada banyak kasus yang dijadikan
sebagai indikasi gejala kanker serviks. Gejala
tersebut antara lain adalah pendarahan yang
tidak wajar pada bagian kelamin, pendarahan
ketika bukan masa menstruasi, pendarahan
setelah melakukan hubungan seks, masa
menstruasi yang terlalu panjang, pendarahan
setelah menopause, nyeri pada panggul yang
terus-menerus, dan merasa kesakitan saat
berhubungan seksual.
Sebab
Sebab utama kanker serviks adalah infeksi
HPV, yang menular melalui hubungan seksual.
Namun beberapa faktor luar lain yang
mempengaruhinya adalah berganti-ganti pasangan,
terlalu sering melahirkan, melahirkan terlalu muda
(sebelum 17 tahun), berhubungan seks terlalu
muda (sebelum 16 tahun), merokok, sistem
kekebalan tubuh rendah, stres dan depresi,
ketidakseimbangan hormon, penggunaan obat-
obatan kontrasepsi yang berlebihan, kurang
nutrisi dan vitamin, serta kurang menjaga
kebersihan kelamin.
Pengobatan
Untuk mengetahui keadaan kesehatan rahim
Anda, sebaiknya melakukan tes secara rutin.
Ada kondisi awal sebelum kanker serviks
menyerang, diantaranya adalah CIN 1
(ketidaknormalan sel skala rendah), CIN 2
(ketidaknormalan sel skala tinggi), dan CIN 3
(kesempatan sel berkembang menjadi kanker).
Pada gejala awal, Anda masih masih bisa
melakukan terapi biopsi dan memiliki kesempatan
besar untuk sembuh. Pengobatan lainnya adalah
operasi pengangkatan rahim apabila kanker sudah
terlalu banyak menyebar. Belum berhenti sampai
di situ, pengobatan lain seperti terapi radiasi
dan kemoterapi juga sebaiknya tetap dilakukan
untuk mencegah kembalinya tumor dan kanker
serviks.
Sebaiknya Anda mulai menjalani program gaya
hidup sehat dan menghindari sebab-sebab
timbulnya kanker serviks sebelum penyakit
mematikan ini menyerang Anda.

Kamis, 05 Maret 2015

Cerita hari ini 5 Maret 2015

Gaes ada yang bilang hilang arah bak patah Asa..
Hilang kasih sayang bak sampah yang telupakan,
..
Buat kalian yang lgi dimabuk cintaa..
Jangan sesekali kalian mencintai dengan ada apanya, tetapi cintailah dengan sungguh-sungguh jika kalian berdua benar-benar serius..
Jangan seperti bermain layang-layang...

Rabu, 04 Maret 2015

Hari ini, pekerjaan dikantor dan tentang Diaryku

Manado 4 Maret 2015..
..
selamat pagi dunia
Ku awali pagi indah ini dengan doa, Terima kasih Ya Allah atas nikmat mu ini..
Ku tak menyangka rejeki itu ada disaat kita direndahkan dan diremehkan oleh org lain..
Mrmandang Hina sebuah pekerjaan merawat sesama.. tak mengharap besarnya nominal gajiku, tetapi aku selalu bersyukur atas segala nikmat sehat dan rasa puas hati ketika mendapat hasil maksimal..
Tak mau munafik..
Iya aku pribadi yamg sangat sederhana..makanya jarang banget saya bertengger tajir seperti para menteri dan pejabat yg mencari kepuasan dan kemunafikan!
intinya nikmatin kerja loo syukurin dan banyaklah berusaha! Perlu lo tau gak gampan lo nertawain profesi orang, lo mesti coba dan lo rasakan hasilnya
Itu baru yg dinamakan manusia berkompeten!

Ini cerita gue mana cerita lo?!

Rabu, 10 Desember 2014

Download ktuhanjatuhcinta14 drgan part1 rar

Download ktuhanjatuhcinta14 drgan part1 rar

Kamis, 13 November 2014

burung

Burung membentuk kelas yang beragam dari spesies (Aves), mulai dari Kolibri yang kecil melesat sampai burung unta yang tidak terbang dengan tinggi sampai 8 kaki, dengan sekitar 9.000 spesies yang dikenal. Burung berbagi beberapa karakteristik dengan kelas-kelas lain dari kingdom hewan, termasuk kerangka tulang punggung dengan sumsum tulang belakang, jantung empat bilik dan mahkluk berdarah panas. Karakteristik burung lainnya yang unik adalah sebagai berikut.
Tubuh Aves pada umumnya terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor. Tubuhnya di tutupi oleh bulu, lengan depan mengalami modifikasi sebagai sayap umumnya yang digunakan untuk terbang. Alat gerak belakan di gunakan untuk berjalan, bertenggere atau berenang, dan umumnya dilengkapi dengan 4 jari. Mulut aves meluas sebagai paruh dan tidak bergigi. Burung mempunyai berbagai bentuk paruh berdasarkan makanannya, begitu pula dengan berbagai macam kaki yang juga menyesuaikan dengan habitatnya.
Ciri-ciri Burung
Ciri-ciri Burung

Bulu

Bulu adalah ciri khas dari Aves, ditemukan pada setiap spesies burung dan tidak ada pada kelas dari hewan lain. Bulu terbuat dari keratin, zat yang sama yang membentuk rambut dan kuku pada hewan lain. Bulu sangat penting tidak hanya untuk penerbangan tetapi juga untuk kehangatan dan perlindungan terhadap unsur – dan dalam banyak spesies, pada jantan untuk menarik pasangan. Bulu yang embut, berbulu halus membantu menjaga burung tetap hangat, kontur bulu yang ramping pada tubuh burung akan membantu dalam terbang.

Sayap

Semua burung memiliki sayap, meskipun tidak semua burung terbang. Tidak pula sayap terbatas pada Aves; mamalia terbang seperti kelelawar dan sebagian besar serangga memiliki sayap. Tubuh burung indah yang dirancang untuk penerbangan, dengan otot dada yang kuat dan cukup melengkung untuk memberikan daya angkat sayap. Perbedaan bentuk sayap memberikan keuntungan yang berbeda untuk berbagai jenis burung. Sayap yang sempit, berujung tajam dari elang memberikan kecepatan; elang dapat melambung tinggi dengan sayap yang memiliki ukuran lebih panjang daripada lebarnya.
sayap burung
sayap burung

Paruh

Semua burung memiliki paruh, terbuat dari inti tulang yang dikelilingi oleh lapisan tipis keratin. Burung tidak memiliki gigi sejati, tapi banyak spesies memiliki Tomia – bagian tajam di sepanjang tepi paruh mereka. Burung tidak mengunyah makanan tapi menggiling menjadi potongan-potongan cukup kecil untuk ditelan. Bentuk paruh burung menunjukkan apa makanan burung. Pemakan daging seperti elang dan burung hantu memiliki paruh yang tajam, bengkok untuk merobek. Paruh yang kuat, membantu burung pemakan biji yang berbentuk kerucut untuk menembung kerang. Bebek dan angsa memiliki paruh yang luas, datar untuk mengejan makanan dari air.
paruh burung
paruh burung

Telur

Semua burung bertelur, beberapa berwarna-warni atau ditutupi dengan bintik-bintik. Tentu saja telur tidak unik untuk burung, seperti ikan, reptil, amfibi, dan serangga juga bertelur. Sebuah telur burung memiliki cangkang keras sebagian besar terbuat dari kalsium dan lapisan lendir yang mengeras. Di dalam telur, embrio berkembang menerima nutrisi dari kuning telur dan albumin, putih telur. Kebanyakan burung membangun sarang untuk melindungi telur mereka, dan kemudian merawat telur dan tukik. Mayoritas jenis burung adalah orang tua yang setia; dalam banyak kasus, baik jantan dan betina akan merawat anaknya.

Rangka

Sebagian besar burung memiliki kerangka ringan dengan tulang keropos. Hal ini membuat mereka cukup ringan untuk penerbangan. Banyak tulang menyatu, termasuk tulang selangka , membuat kerangka burung kaku dibandingkan dengan mamalia ‘. Hal ini membantu menguatkan sayap burung ‘selama penerbangan. Penguin tidak bisa terbang karena memiliki tulang yang berat diisi dengan sumsum yang akan membantu mereka untuk bertahan hidup dalam kisaran rumah mereka yang beku. Burung unta memiliki tulang berat, padat di kaki mereka yang akan membantu burung berjalan dan mempertahankan diri dengan tendangan kuat.
Ciri-ciri Kelas Aves yang lainnya diberikan di bawah ini:
  • Anggota aves kelas umumnya dikenal sebagai burung.
  • Tubuh biasanya berbentuk spindle, dengan empat divisi: kepala, leher, batang, dan ekor; panjang leher tidak proporsional untuk menyeimbangkan dan mengumpulkan makanan.
  • Tungkai berpasangan; anggota tubuh bagian depan biasanya dimodifikasi untuk terbang; kakidengan empat jari kaki.
  • Tidak ada kelenjar keringat.
  • kelenjar Minyak pada pangkal ekor.
  • Daun Telinga belum sempurna.
  • kerangka Sepenuhnya kaku dengan rongga udara.
  • tulang tengkorak menyatu dengan satu oksipitalkondilus.
  • Setiap rahang ditutupi dengan selubung keratin, membentuk paruh.
  • Tidak ada gigi;
  • tulang tunggal ditelinga tengah.
  • tulang menyatu di panggul, kaki, tangan, dan kepala
  • tulangRingan
  • endotermik
  • Memiliki jantung empat bilik
  • kemampuan navigasi yang Mahir pada kebanyakan spesies
  • Sistem saraf berkembang dengan baik, dengan12 pasang saraf kranial dan otak dengan otak kecil yang besar dan lobus optik. Sistem peredaran darah terdiri dari jantung empat bilik dengan dua atrium dan dua ventrikel.
  • jenis kelamin terpisah; testis berpasangan, dengan vas deferens yang membuka ke kloaka.
  • Betina sudah meninggalkan ovarium dans aluran telur saja.
  • Perawatan Prental berkembang dengan baik.
Aves dibedakan menjadi 2 sub kelas, yaitu Subkelas Archaeornithes dan Subkelas Neornithes. Archaeornithes merupakan burung purba dan saat ini telah punah. Pada pada paruhnya terdapat gigi-gigi, ekornya masih bertulang, serta sayapnya masih bercakar, misalnya adalah Archaeopteryx sp. Sedangkan Neornithes merupakan kelompok burung sejati.
Neornithes merupakan kelompok burung modern yang sering kita temukan saat ini. Kelompok ini terdiri atas berbagai ordo.
  1. Ordo Galliformes, contohnya ayam (Gallusgallus), merak hijau (Pavo muticus), dan burung maleo (Megacephalon maleo)
  2. Ordo Strutioniformers, contohnya burung unta (Struthio camelus).
  3. Ordo Casuariformes, contohnya kasuari (Casuarius casuarius)
  4. Ordo Apterygiformes, contohnya kiwi (Apteryx sp)
  5. Ordo Rheiformes, contohnya rea (Rhea americana)
  6. Ordo Anseriformes, contohnya itik (Anas sp), dan belibis (Dendrocygna javanica)
  7. Ordo Columbiformes, contohnya merpati (Columbia livia) dan tekukur (Streptopelia chinensis).
Kelompok hewan ini bernapas menggunakan paru-paru dan suhunya tidak tergantung pada lingkungannya sehingga, tergolong berdarah panas (homioterm). Pada umumnya Mammalia berkembang biak dengan beranak dan pembuahan terjadi di dalam tubuh, tetapi ada yang bertelur seperti platipus (hewan berparuh bebek).